Rabu, 06 Juni 2012

Analisis Working Capital


Dalam pengertian secara ekonomi, working capital dapat diartikan sebagai ukuran dari efisiensi suatu perusahaan dan kesehatan financial jangka pendeknya.  Apabila dirumuskan, working capital suatu perusahaan dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut ini
Working capital = current assets – current liabilities        
working capital yang bernilai positif mencerminkan bahwa perusahaan mampu untuk melunasi hutang jangka pendeknya.  Sedangkan working capital yang bernilai negative menandakan bahwa perusahaan tidak mampu untuk membayar hutang jangka pendeknya dengan harta lancarnya yang terdiri dari cash, piutang (account receivables), dan persediaan (inventory).
Working capital memberikan ide kepada investor untuk meningkatkan efisiensi operasional perusahaan.  Uang yang masih berbentuk inventory atau uang yang berbentuk piutang tidak dapat digunakan untuk pembayaran hutang perusahaan.  Jadi, jika perusahaan tidak beroperasi secara efisien(slow collection), hal ini akan menjadi permasalahan bagi perusahaan di masa yang akan datang.
Manajemen Working capital adalah manajemen dari asset lancer (current asset) dan hutang lancar (current liabilities) suatu perusahaan.  Manajemen working capital sangat penting untuk menciptakan nilai (value) untuk para pemegang saham (shareholders).  Dari studi yang dilakukan di berbagai Negara, diketahui bahwa manajemen working capital memiliki pengaruh signifikan terhadap profitability dan likuiditas dari suatu perusahaan.

Review Jurnal I
Jurnal pertama yang berjudul “The Relationship Between Working Capital Management and Profitabality : Evidence From The United States” menjelaskan mengenai pendapat Lazaridis dan Tryfonidis tentang hubungan antara manajement working capital dan profitability. 
Jurnal ini menginvestigasi hubungan antara manajemen working capital dan profitability perusahaan dengan menggunakan sampel sejumlah 88 perusahaan manufaktur di Amerika untuk jangka waktu 3 tahun dari 2005-2007.
Peneliti menggunakan pendekatan yang berbeda-beda di dalam meneliti manajemen working capital.  Ada yang meneliti manejemen inventory , ada juga yang meneliti manajemen piutang untuk menciptakan postulat berupa kebijakan yang memaksimumkan profit dari perusahaan.  Menurut Deloof, cara bagaimana working capital diatur memiliki dampak yang signifikan kepada profitabilitas perusahaan.
            Pada bagian literature review, penulis jurnal menyampaikan berbagai macam teori dan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh para peneliti-peneliti yang telah melakukan kajian terhadap working capital, terutama mengenai hubungan antara working capital dengan profitability suatu perusahaan dengan pendekatan yang berbeda-beda.
Dari kebanyakan peneliti, rata-rata menyimpulkan bahwa cash conversion cycle memiliki hubungan negative dengan profitability.  Cash conversion cycle itu sendiri adalah waktu yang terbentang diantara saat kita menggunakan uang untuk membeli bahan baku hingga kita memperoleh uang kembali sebagai hasil dari penjualan barang jadi. 
Jadi apabila kita ingin meningkatkan profitabilitas perusahaan, maka kita harus menurunkan cash conversion cycle perusahaan tersebut.  Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengurangi jumlah hari dimana uang kita berada pada bentuk yang lain, misalnya seperti piutang ataupun inventory.
Untuk itulah, pada jurnal ini , peneliti ingin membuktikan apakah teori yang ada pada bagian literature review itu tadi benar atau tidak dengan melakukan penelitian terhadap 88 perusahaan manufaktur di Amerika.  Peneliti disini menggunakan analisis statistic deskriptif, yaitu regresi dan korelasi untuk mencari hubungan antara manajemen working capital dengan profitability suatu perusahaan.
Berikut ini adalah tahapan-tahapan dari penelitian yang telah dilakukan.  Sebelum masuk ke dalam bagian penelitian, peneliti menetapkan variable apa sajakah yang hendak diteliti pada penelitian ini, berikut adalah variable-variabel yang digunakan pada penelitian ini



Berikut ini adalah metode penelitian yang digunakan
I.                   Pengukuran (Measurement)
Agar konsisten dengan studi yang telah dilakukan sebelumnya, hal-hal yang berhubungan dengan pengukuran mengenai manajemen working capital dan profitability ini diambil dari pengukuran yang telah dilakukan oleh Lazaridis dan Tryfonidis.  Mereka menggunakan data  tahunan dari berbagai bidang dan mengukur variable seperti yang ada di bawah ini
Firm size, financial debt ratio dan fixed financial asset ratio digunakan sebagai variable control.  Untuk memperoleh variable terikat (gross operating profit), mereka mengurangkan total sales dengan cost of good sold kemudian hasilnya dibagi oleh hasil dari pengurangan antara total asset dengan financial asset.
II.                Pengumpulan Data (Data Collection)
Sebuah database yang berisi kurang lebih 300 laporan financial dari perusahaan terbuka dibuat selama jangka waktu antara 1 januari 2005 hingga desember 2007.  Dari kurang lebih 300 laporan keuangan perusahaan terbuka yang ada di Amerika, pada akhirnya hanya 88 laporan keuangan yang dapat digunakan.  Laporan keuangan ini merujuk kepada 264 observasi yang telah dilakukan.  Karena pada saat memilih perusahaan mereka menggunakan metode random sampling, mereka mempertimbangkan bahwa sampel tersebut sudah mampu untuk merepresentasikan keadaan nyata.

III.             Statistik Deskriptif (Descriptive Statistic)
Tabel berikut ini menjelaskan mengenai statistic deskriptif dari variable yang telah dikumpulkan.  Semua variable dihitung dengan menggunakan nilai buku yang ada pada balance sheet.  Total observasi yang dilakukan 88x3=264.  Periode kredit yang diberikan perusahaan terhadap kliennya berkisar pada angka 53,48 hari sedangkan perusahaan membayar utang kepada kreditur rata-rata selama 49 hari.  Rata-rata waktu yang dibutuhkan inventory untuk terjual adalah 78,63 hari.  Secara keseluruhan, rata-rata cash conversion cycle berada pada angka 88.94 hari.
Rata-rata firm size yang diukur dengan menggunakan logartima dari penjualan adalah 6,41 juta dan memiliki rata-rata gross operatingprofit sebesar 30 %.  Rata-rata financial debt ratio adalah 32% sedangkan fixed financial asset ratio adalah 4%.
Tabel berikut ini menjelaskan mengenai Korelasi Pearson untuk variable-variable yang mereka gunakan pada model regresi.  Analisis Korelasi Pearson digunakan untuk mengetahui hubungan antara manajemen working capital dengan gross operating profit.  Mereka menemukan bahwa gross operating profit memiliki korelasi negative dengan piutang (account receivables).  Korelasi negative antara piutang dengan gross operating profit mengindikasikan bahwa jika rata-rata periode pengumpulan piutang dinaikan, maka hal ini akan memberikan dampak negative bagi profitability
Tabel analisis korelasi bivariat Pearson
IV.             Analisis Regresi
Pada bagian ini, mereka menjelaskan bagaimana hubungan, atau dampak masing-masing komponen dalam working capital dengan hubungannya terhadap profitability.  Tabel-tabel dibawa ini menunjukkan perhitungan regresi untuk tiap-tiap faktor yang diuji.
a.       Account Receivables
b.      Account Payable
 


c.       Inventory
d.      Cash Conversion Cycle
Analisis hasil regresi:
Dari tabel-tabel diatas, kita mendapatkan nilai koefisien negative untuk account receivable sedangkan untuk account payable, inventory dan conversion cash cycle bernilai positif.  Hal ini menunjukkan bahwa account receivable memiliki hubungan negative dengan gross operating profit, yang artinya semakin lama jangka waktu yang diberikan kepada pelanggan untuk melunasi hutangnya, maka akan semakin kecil profitability.  Sebaliknya untuk account payable, inventory dan cash conversion cycle yang memiliki hubungan positif, semakin lama waktu yang diberikan maka akan semakin besar profitability.
Akan tetapi, perlu dicatat, bahwa hubungan positif account payable, inventory dan cash conversion cycle yang diperoleh pada percobaan ini bertentangan dengan hasil-hasil penelitian sebelumnya yang bernilai negative. 
Review Jurnal II
Jurnal kedua yang berjudul “Working Capital Management Efficiency of Cement Sector of Pakistan” menjelaskan mengenai efisiensi dari manajemen working capital pada industry semen di Pakistan.  Efisiensi working capital diukur dalam bentuk indeks utilisasi, indeks performansi dan indeks efisiensi total.  Pada jurnal ini juga dibahas mengenai uji kecepatan dalam mencapai efisiensi yang ditargetkan oleh perusahaan individu.
Efisiensi Working capital adalah ukuran dari seberapa bagus suatu perusahaan menyeimbangkan uang yang ada di pelanggan dan uang yang diinvestasikan dalam bentuk inventory dibandingkan dengan hutang yang dibutuhkan untuk membeli inventory
Desain Penelitian dan Metodologi
Penelitian ini didasarkan pada data dari perusahaan semen yang beroperasi di Pakistan dari periode 1988-2008.  Saat ini, ada 22 perusahaan semen yang beroperasi di Pakistan dan data dari perusahaan tersebut dikumpulkan dari berbagai analisis balance sheet dari perusahaan yang terdaftar di Karachi Stock Exchange.
Untuk mengukur efisiensi dari working capital, pertama kali indeks utilisasi dari manajemen working capital (UIWCM ) dihitung dengan mengaplikasikan model berikut ini
Kemudian , yang harus diukur adalah efisiensi working capital berdasarkan indeks performansi dari manajemen working capital (PIWCM), yang dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut ini
Keseluruhan dari harta lancar dibagi menjadi lima bagian: cash, short term marketable securitie, inventory, account receivables(piutang) dan harta lancar yang lain.  Akhirnya, indeks efisiensi dari manajemen working capital (EIWCM) diperoleh dengan cara mengalikan seluruh indeks performansi ari manajemen working capital dengan indeks utilisasi working capital
Lebih jauh lagi, untuk mengukur efisiensi perusahaan dalam mencapai level efisiensi yang ditargetkan, digunakan model regresi sebagai berikut ini
Koefisien persamaan regresi merepresentasikan kecepatan dari perusahaan dalam mengembangkan efisiensi perusahaannya.  Jika nilai koefisien = 1 , maka menandakan bahwa level efisensi ada pada kisaran rata-rata efisiensi industry.  Jika nilai koefisien di bawah 1, menandakan bahwa diperlukan usaha yang lebih jauh dari perusahaan untuk mengelola working capitalnya.
Analisis Empiris
Berikut ini adalah tabel hasil dari perhitungan mengenai faktor-faktor yang telah disebutkan pada bagian diatas pada berbagai perusahaan semen yang ada di Pakistan.
Yang pertama adalah mengenai rata-rata industry dari indeks-indeks yang telah disebutkan sebelumnya dari tahun 1989-2008
Kemudian di bawah ini adalah hasil perhitungan yang telah dilakukan oleh peneliti jurnal ini, untuk mengetahui perhitungan secara lebih jelas, dapat dibaca pada jurnal yang saya lampirkan pada review jurnal ini
Akhirnya, untuk mengetahui efisensi dan kecepatan dari perusahaan di sector semen dalam mencapai level efisiensi working capital yang ditargetkan, digunakanlah metode regresi sebagaimana seperti yang telah disampaikan pada bagian sebelumnya.  hasil perhitungan model regresi dari tiga indeks manajemen working capital UIWCM, PIWCM, dan EIWCM akan diperlihatkan pada tabel berikut ini. 
Tabel 4 menjelaskan mengenai hasil regresi dari indeks utilisasi, tabel 5 untuk indeks performansi dan tabel 6 untuk indeks  efisiensi

Dari hasil perhitungan diatas, maka urutan performa keuangan perusahaan perusahaan diatas berdasarkan kriteria yang telah disebutkan pada bagian sebelumnya adalah sebagai berikut ini

tabel 7 : ranking perusahaan
Nomor
nama perusahaan
indeks utilisasi
indeks performansi
indeks efisiensi
1
Al-Abbas Cement Ltd
7
5
1
2
Attock Cement Ltd
2
8
7
3
Bestway Cement Ltd
3
1
8
4
Cherate Cement Ltd
6
7
9
5
Dadabhoy Cement Ltd
4
6
5
6
Dadex Eternit Ltd
8
4
6
7
Dandot Cement Ltd
5
2
2
8
Deewan Cement Ltd
10
3
3
9
Deewan Hattar Cement Ltd
1
10
10
10
Dg Khan Cement Ltd
9
9
4


Keimpulan
Working capital merupakan salah satu komponen keuangan perusahaan yang memiliki peranan yang cukup penting untuk menentukan performa keuangan dan profitabilitas suatu perusahaan.  Perusahaan yang mampu mengatur strategi working capitalnya akan memiliki probabilitas untuk menjadi perusahaan yang lebih menguntungkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar