Rabu, 06 Juni 2012

Kaidah Berpikir Tepat dan Logis


Kaidah Berpikir Tepat dan Logis

Dalam bertindak, manusia selalu menggunakan akal dan hati nurainya sebagai pijakan atau dasar dari semu tindakannya.  Manusia adalah makhluk yang berpikir. Berpikir itu sendiri merupakan salah satu bakat yang sudah dimiliki manusia sejak lahir. Dalam memikirkan sesuatu, manusia mengunakan suatu metode-metode dan kaidah-kaidah yang baku agar hasil pemikirannya tersebut menjadi logis dan tepat. Lalu, yang menjadi pertanyaan, bagaimanakah kaidahkaidah atau pedoman-pedoman tentang cara berpikir yng baik agar menghasilkan suatu pemikiran yang tepat dan logis. Di dalam blognya, seorang pemikir bernama falsafatuna menulis tentang bagaimana cara agar kita dapat berpikir secara tepat dan logis

Menurut falsafatuna, manusia dalam berpikir mempunyai tujuan untuk mengetahui suatu realitas di dalam kehidupannya. Lalu, mengapa manusia harus mengetahui realitas? Di dalam blognya tersebut, menurutnya, manusia harus mngetahui realitas karena untuk mengambil sikap dan tindakan untuk menghadapi realitas tersebut. Sikap dan tindakan terhadap realitas tersebut ada bermacam-macam bentuknya, antara lain : diam, tertarik, terhibur, kesal dan sebagainya. Inilah fakta yang menunjukkan bahwa manusia adalah makhluk yang berpikir. Berpikir, menurut falsafatuna, berarti sebuah proses untuk mencari tahu tentang apapun untuk diidentifikasi sebagai ada ataupun tidak ada. Oleh karena itu, berpikir merupakan suatu proses. Sehingga manusia ditinjau dari sisi ilmu pengetahuan adalah makhluk setengah jadi atau bahkan belum jadi, karena di dalam kehidupnnya manusia terus berpikir untuk melengkapi bagian-bagian di dalam dirinya.  Lalu,yang menjadi pertanyaan disini, bagaimana cara atau metode berpiki yang baik sehingga dapat menjadi tepat dan logis.  Banyak diantara manusia yang berpikir tetapi tidak tepat sasaran. Apa yang kurng?  Yang kurang disini adalah metode berpikir. Meski berpikir adalah bawaan manusia, namun tidak dengan metodenya.  Manusia berpikir sejak pertama tetapi tidak bermetode sejak semula.  Dalam hal berpikir, ada satu hl yang pasti dalam berpikir, yaitu etode dasar.  Metode dasar menurut falsafatuna bukan sesuatu yang diambahkan dalam kegiatan berpikir, akan tetapi kegiatan berpikir itu sendiri.  Metode dasar merupakan modal awal yang diberikan Sang Pencipta kepada manusia utnuk bekal pengembangan metode lebih lanjut. Tanpa metode dasar itu, manusia tidak akan bisa maju seperti sekarang ini. Tentu dalam usahanya mengembangkan metode dasar, tidak semua orang berhasil. Contoh orang yang mampu mengembangkan metode dasarnya adalah Aristoteles.  Sekarang kita bahas mengenai logika, logika secara ringkas berarti cara berpikir secara tepat sasaran.  Sedangkan berpikir secara logika atau berpikir logis adalah berpikir secara tepat dan baik dalam kerangka maupun materi. Siapa saja yang sudah tepat dalam berpikir, baik dalam kerangka maupun bahan berarti orang tersebut sudah berpikir logis.  Lalu apa itu berpikir tepat dalam kerangka maupun bahan? Aristoteles menjelaskan bahwa logika dibagi menjadi dua, yaitu logika formal dan logika material. Logika formal tersebut tidak lain adalah kerangka berpikir dan logika material juga tidak lain adalah bahan yang dipikirkan.  Jadi, seseorang dapat dikatakan berpikir logis jika sudah berpkir secara baik terhadap logika formal dan logika material.

Melihat pembahasan diatas, terlihat bahwa berpikir adalah bakat yang dmiliki oleh setiap manusia.  Agar kita dapat berpikir dengan baik, hendaknya kita mengikuti metode-metode yang ada agar hasil pemikiran kita tepat dan logis.  Hal ini dapat kita lakukan dengan memikirkan tentang kerangka erpikir terhadap suatu materi yang hendak kita pikirkan (menetukan logika formal dan logika material).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar