Kaidah Berpikir Tepat dan Logis
Dalam bertindak, manusia selalu menggunakan akal
dan hati nurainya sebagai pijakan atau dasar dari semu tindakannya. Manusia adalah makhluk yang berpikir.
Berpikir itu sendiri merupakan salah satu bakat yang sudah dimiliki manusia
sejak lahir. Dalam memikirkan sesuatu, manusia mengunakan suatu metode-metode
dan kaidah-kaidah yang baku agar hasil pemikirannya tersebut menjadi logis dan
tepat. Lalu, yang menjadi pertanyaan, bagaimanakah kaidahkaidah atau
pedoman-pedoman tentang cara berpikir yng baik agar menghasilkan suatu
pemikiran yang tepat dan logis. Di dalam blognya, seorang pemikir bernama
falsafatuna menulis tentang bagaimana cara agar kita dapat berpikir secara
tepat dan logis
Menurut falsafatuna, manusia dalam berpikir
mempunyai tujuan untuk mengetahui suatu realitas di dalam kehidupannya. Lalu,
mengapa manusia harus mengetahui realitas? Di dalam blognya tersebut,
menurutnya, manusia harus mngetahui realitas karena untuk mengambil sikap dan
tindakan untuk menghadapi realitas tersebut. Sikap dan tindakan terhadap
realitas tersebut ada bermacam-macam bentuknya, antara lain : diam, tertarik,
terhibur, kesal dan sebagainya. Inilah fakta yang menunjukkan bahwa manusia
adalah makhluk yang berpikir. Berpikir, menurut falsafatuna, berarti sebuah
proses untuk mencari tahu tentang apapun untuk diidentifikasi sebagai ada
ataupun tidak ada. Oleh karena itu, berpikir merupakan suatu proses. Sehingga
manusia ditinjau dari sisi ilmu pengetahuan adalah makhluk setengah jadi atau
bahkan belum jadi, karena di dalam kehidupnnya manusia terus berpikir untuk
melengkapi bagian-bagian di dalam dirinya.
Lalu,yang menjadi pertanyaan disini, bagaimana cara atau metode berpiki
yang baik sehingga dapat menjadi tepat dan logis. Banyak diantara manusia yang berpikir tetapi
tidak tepat sasaran. Apa yang kurng?
Yang kurang disini adalah metode berpikir. Meski berpikir adalah bawaan
manusia, namun tidak dengan metodenya.
Manusia berpikir sejak pertama tetapi tidak bermetode sejak semula. Dalam hal berpikir, ada satu hl yang pasti
dalam berpikir, yaitu etode dasar.
Metode dasar menurut falsafatuna bukan sesuatu yang diambahkan dalam
kegiatan berpikir, akan tetapi kegiatan berpikir itu sendiri. Metode dasar merupakan modal awal yang
diberikan Sang Pencipta kepada manusia utnuk bekal pengembangan metode lebih
lanjut. Tanpa metode dasar itu, manusia tidak akan bisa maju seperti sekarang
ini. Tentu dalam usahanya mengembangkan metode dasar, tidak semua orang
berhasil. Contoh orang yang mampu mengembangkan metode dasarnya adalah
Aristoteles. Sekarang kita bahas
mengenai logika, logika secara ringkas berarti cara berpikir secara tepat
sasaran. Sedangkan berpikir secara
logika atau berpikir logis adalah berpikir secara tepat dan baik dalam kerangka
maupun materi. Siapa saja yang sudah tepat dalam berpikir, baik dalam kerangka
maupun bahan berarti orang tersebut sudah berpikir logis. Lalu apa itu berpikir tepat dalam kerangka
maupun bahan? Aristoteles menjelaskan bahwa logika dibagi menjadi dua, yaitu
logika formal dan logika material. Logika formal tersebut tidak lain adalah
kerangka berpikir dan logika material juga tidak lain adalah bahan yang
dipikirkan. Jadi, seseorang dapat
dikatakan berpikir logis jika sudah berpkir secara baik terhadap logika formal
dan logika material.
Melihat pembahasan diatas, terlihat bahwa berpikir
adalah bakat yang dmiliki oleh setiap manusia.
Agar kita dapat berpikir dengan baik, hendaknya kita mengikuti
metode-metode yang ada agar hasil pemikiran kita tepat dan logis. Hal ini dapat kita lakukan dengan memikirkan
tentang kerangka erpikir terhadap suatu materi yang hendak kita pikirkan
(menetukan logika formal dan logika material).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar