PT Pupuk Sriwidjaja (Persero), adalah Badan Usaha Milik
Negara (BUMN) yang menjalankan usaha di bidang produksi dan pemasaran pupuk.
Perusahaan yang juga dikenal dengan sebutan PT Pusri ini, saat didirikan pada
tanggal 24 Desember 1959, merupakan produsen pupuk urea pertama di Indonesia.
Tanggal 14 Agustus 1961 merupakan tonggak penting sejarah
berdirinya Pusri, karena pada saat itu dimulai pembangunan pabrik pupuk pertama
kali yang dikenal dengan Pabrik Pusri I. Pada tahun 1963, Pabrik Pusri I mulai
berproduksi dengan kapasitas terpasang sebesar 100.000 ton urea dan 59.400 ton
amonia per tahun. Seiring dengan kebutuhan pupuk yang terus meningkat, maka
selama periode 1972-1977, perusahaan telah membangun sejumlah pabrik Pusri II,
Pusri III, dan Pusri IV. Pabrik Pusri II memiliki kapasitas terpasang 380.000
ton per tahun.Pada tahun 1992 Pabrik Pusri II dilakukan proyek optimalisasi
urea menjadi 552.000 ton per tahun.Pusri III yang dibangun pada 1976 dengan
kapasitas terpasang sebesar 570.000 ton per tahun.Sedangkan pabrik urea Pusri
IV dibangun pada tahun 1977 dengan kapasitas terpasang sebesar 570.000 ton per
tahun. Upaya peremajaan dan peningkatan kapasitas produksi pabrik dilakukan
dengan membangun pabrik pupuk urea Pusri IB berkapasitas 570.000 ton per tahun
menggantikan pabrik Pusri I yang dihentikan operasinya karena alasan usia dan
tingkat efisiensi yang menurun.
PT Pupuk Sriwidjaja yang semula hanya memiliki satu pabrik
dengan kapasitas terpasang 100.000 ton per tahun, dalam periode 1972-2004 telah
menjadi 2.280.000 ton urea dengan rincian sebagai berikut :
Pabrik
Pusri
|
Kapasitas Terpasang Amoniak (ton)
|
Kapasitas
Terpasang Urea (ton)
|
Areal
Pabrik (ha)
|
Nilai
Pabrik (US$)
|
Mulai
Produksi
|
I
(*)
|
180
/ hari
|
100.000
|
20
|
34.363.51 +
Rp.3.651.063.140 |
Okt
1963
|
II
(**)
|
445.50
|
552.000
|
15
|
85.734.42
|
Agu
1974
|
III
|
262.00
|
570.000
|
10
|
192.000.000
|
Des
1976
|
IV
|
396.00
|
570.000
|
10
|
184.372.772
|
Okt
1977
|
IB
|
396.00
|
570.000
|
|
326.883.626
|
Mar
1994
|
4
Pabrik
|
1.499.500
|
2.262.000
|
55
|
823.354.1 + 3.651.063.140
|
|
(*) Pusri I diganti
dengan Pusri IB karena usia pabrik telah tua dan tidak efisien
(**) Telah dilakukan optimalisasi, lihat desain awal di Profil Pusri II
(**) Telah dilakukan optimalisasi, lihat desain awal di Profil Pusri II
Mulai tahun 1979, Pusri diberi tugas oleh Pemerintah
melaksanakan distribusi dan pemasaran pupuk bersubsidi kepada petani sebagai
bentuk pelaksanaan Public Service Obligation (PSO) untuk mendukung program
pangan nasional dengan memprioritaskan produksi dan pendistribusian pupuk bagi
petani di seluruh wilayah Indonesia.
Hal ini tentu saja mengindikasikan bahwa
produksi Pupuk Sriwidjaja dilaksanakan secara efisien sehingga mampu menjadi
garda depan industri pupuk di Indonesia. Dengan
mempertimbangkan berbagai keunggulan produksi dan kemajuan yang dicapai oleh PT
Pupuk Sriwidjaja, tulisan ini mencoba mengkaji proses produksi pupuk pada
Pabrik Pusri tersebut. Hasil kajian diharapkan dapat menjadi suatu tambahan
pengetahuan dan sebagai acuan dalam membangun atau merancang suatu proses
produksi terutama proses produksi pupuk supaya lebih efektif dan efisien.
I.
Teknologi
pabrik
PT
Pusri merupakan salah satu pabrik pupuk terbaik di Indonesia dan menjadi induk
bagi perusahaan pupuk milik pemerintah yang ada di Indonesia. Terletak di daerah Palembang, PT pusri
memiliki keuntungan dalam proses produksinya karena dekat dengan bahan baku
pembuatan pupuk, yakni gas alam yang terdapat di kota Prabumulih. Di dalam melakukan proses produksinya,PT.
Pusri mempunyai 4 (empat) unit pabrik dengan masing-masing pabrik terdiri atas
3 (tiga) bagian sebagai berikut :
- Pabrik
Offsite/Utilitas
- Pabrik
Amoniak
- Pabrik
Urea
a.
Pabrik
utilitas adalah pabrik yang menghasilkan bahan-bahan pembantu maupun energi
yang dibutuhkan oleh pabrik amoniak dan urea. Produk yang dihasilkan dan diolah
dari pabrik utilitas ini antara lain sebagai berikut :
- Air bersih
- Air pendingin
- Air demin
- Udara pabrik
- Udara instrument
- Tenaga listrik
- Uap air
b. Pabrik amoniak
Di dalam pabrik Pupuk Sriwidjaja,
pabrik amoniak memiliki unit sebagai
berikut:
(1) Feed Treating Unit
Gas Alam yang masih mengandung
kotoran (impurities), terutama senyawa belerang sebelum masuk ke Reforming Unit
harus dibersihkan dahulu di unit ini, agar tidak menimbulkan keracunan pada
Katalisator di Reforming Unit. Untuk menghilangkan senyawa belerang yang
terkandung dalam gas alam, maka gas alam tersebut dilewatkan dalam suatu bejana
yang disebut Desulfurizer. Gas alam yang bebas sulfur ini selanjutnya dikirim
ke Reforming Unit.
(2) Reforming Unit
Di reforming unit gas alam yang
sudah bersih dicampur dengan uap air, dipanaskan, kemudian direaksikan di
Primary Reformer, hasil rekasi yang berupa gas-gas hydrogen dan carbon dioxide
dikirm ke Secondary Reformer dan direaksikan dengan udara sehingga dihasilkan
gas-gas sebagai berikut :
- Hidrogen
- Nitrogen
- Karbon Dioksida
Gas gas hasil reaksi ini dikirim ke
Unit purifikasi dan Methanasi untuk dipisahkan gas karbon dioksidanya.
(3) Purification & Methanasi
Karbon dioksida yang ada dalam gas
hasil reaksi Reforming Unit dipisahkan dahulu di Unit Purification, Karbon
Dioksida yang telah dipisahkan dikirim sebagai bahan baku Pabrik Urea. Sisa
karbon dioksida yang terbawa dalam gas proses, akan menimbulkan racun pada
katalisator ammonia converter, oleh karena itu sebelum gas proses ini dikirim
ke Unit Synloop & Refrigeration terlebih dahulu masuk ke Methanator
(4) Compression Synloop &
Refrigeration Unit
Gas Proses yang keluar dari
Methanator dengan perbandingan gas hidrogen : nitrogen = 3 : 1, ditekan atau
dimampatkan untuk mencapai tekanan yang diinginkan oleh Ammonia Converter agar
terjadi reaksi pembentukan, uap ini kemudian masuk ke Unit Refrigerasi sehingga
didapatkan amoniak dalam fasa cair yang selanjutnya digunakan sebagai bahan
baku pembuatan Urea.
Hasil / produk pada proses di atas
adalah gas ammonia cair serta karbon dioksida yang digunakan sebagai bahan baku
pembuatan Urea.
c.
Pabrik Urea
Di
dalam pabrik Pupuk sriwijaya, pabrik urea memiliki unit-unit sebagai berikut:
(1) Unit Sintesa
Unit ini merupakan bagian terpenting
dari pabrik Urea, untuk mensintesa Urea dengan mereaksikan Liquid NH3 dan gas
CO2 di dalam Urea Reaktor dan ke dalam reaktor ini dimasukkan juga larutan
recycle karbamat yang berasal dari bagian Recovery. Tekanan operasi di Sintesa
adalah 175 Kg/cm2 G. Hasil Sintesa Urea dikirim ke bagian Purifikasi untuk
dipisahkan ammonium karbamat dan kelebihan ammonianya setelah dilakukan
stripping oleh CO2
(2)Unit Purifikasi
Ammonium karbamat yang tidak
terkonversi dan kelebihan ammonia di unit Sintesa diuraikan dan dipisahkan
dengan cara tekanan dan pemanasan dengan dua step penurunan tekanan, yaitu pada
17kg/cm2 G dan 22,2 kg/cm2 G. Hasil peruraian berupa gas CO2 dan NH3 dikirim ke
bagian Recovery, sedangkan larutan ureanya dikirim ke bagian kristaliser.
(3)Unit Kristaliser
Larutan urea dari unit Purifikasi
dikristalkan dibagian ini secara vacuum. Kemudian kristal ureanya dipisahkan di
Centrifuge. Panas yang diperlukan untuk menguapkan air diambil dari panas
Sensibel larutan urea, maupun panas kristalisasi urea dan panas yang diambil
dari sirkulasi Urea Slurry ke HP Absorber dari Recovery.
(4) UnitPrilling
Kristal urea keluaran Centrifuge
dikeringkan sampai menjadi 99,8% berat dengan udara panas, kemudian dikirimkan
ke bagian atas Prillign Tower untuk dilelehkan dan didistribusikan merata ke
seluruh distributor, dan dari distributor dijatuhkan ke bawah sambil
didinginkan oleh udara dari bawah dan menghasilkan produk urea butiran (prill).
Produk urea dikirim ke bulk storage dengan belt conveyor.
(5)Unit Recovery
Gas ammonia dan gas CO2 yang
dipisahkan dibagian purifikasi diambil kembali dengan 2 step absorbsi dengan
menggunakan mother liquor sebagian absorbent kemudian di recycle kembali ke
bagian sintesa.
(6) UnitProses Kondensat Treatment
Uap air yang menguap dan terpisahkan
dibagian kristaliser didinginkan dan dikondensasikan.Sejumlah kecil urea, NH3,
dan CO2 ikut kondensat kemudian diolah dan dipisahkan di stripper dan
hydrolizer.Gas CO2 dan gas NH3nya dikirim kembali ke bagian purifikasi untuk
direcover.Sedang air kondensatnya dikirim ke utilitas.
Berikut
Diagram Overall Pabrik PT Pusri :
II.
Proses
produksi urea
Terdengar
sangat sederhana bahwa pupuk Urea terbuat dari gas alam, air dan udara. Udara
tersedia tidak terbatas sedang gas alam terdapat banyak di Indonesia. Dengan
sendirinya, seharusnya bagi Indonesia bukanlah menjadi masalah yang berat untuk
dapat memproduksi sendiri pupuk buatan bagi kepentingan pertaniannya.Akan
tetapi, akhir-akhir ini malah terdengar kabar-kabar mengenai kelangkaan pupuk,
suatu hal yang sangat disayangkan.Terlepas dari hal tersebut, produksi pupuk
sriwidjaja terkenal cukup tinggi, walaupun belum cukup untuk memenuhi kebutuhan
pupuk nasional.
Proses pembuatan pupuk Urea yang dibuat di Pabrik Pusri yang
dikenal sebagai jenis pupuk tunggal berkadar Nitrogen 46%. Proses produksi dimulai dari ladang-ladang
gas yang banyak terdapat di sekitar Prabumulih yang diusahakan oleh Pertamina.
Gas alam yang bertekanan rendah dikirim melalui pipa-pipa berukuran 14 inchi ke
pabrik pupuk PT Pupuk Sriwidjaja, di Palembang.Gas alam ini dimasa lalu tidak
diusahakan orang dan dibiarkan habis terbakar.Dalam perjalanannya menuju
Palembang,gas alam bertekanan rendah ini dikirim melalui pipa-pipa sepanjang
ratusan kilometer jauhnya menuju pemusatan gas alam di pabrik pupuk di
Palembang. Menjelajah hutan-hutan,
rawa-rawa, sungai, bukit-bukit dan daerah-daerah yang sulit dilalui,. Setelah
sampai di Pabrik PT Pusri di Palembang, gas bertekanan rendah, melalui proses
khusus pada kompresor, gas diubah menjadi gas yang bertekanan tinggi. Kemudian
gas ini dibersihkan pada unit Sintesa Gas untuk menghilangkan debu, lilin dan
belerang.
Pertemuan antara gas yg sudah diproses dengan air dan udara
pada unit sintesa ini menghasilkan tiga unsur kimia penting, yaitu unsur gas N2
(zat lemas), unsur zat air (H2), dan unsur gas asam arang (CO2),
Ketiga unsur kimia penting ini kemudian dilanjutkan prosesnya. Zat lemas (N2)
dan zat air (H2) bersama-sama mengalir menuju Unit Sintesa Urea.
Pada sintesa amoniak, zat lemas (N2) dan zat air (H2)
diproses menghasilkan amoniak (NH3).Gas asam arang (CO2),
yang dihasilkan pada unit Sintesa Gas, kemudian bereaksi dengan amoniak pada
unit Sintesa Urea.Hasil reaksi ini adalah butir-butir urea yang berbentuk jarum
dan sangat menyerap air.
Oleh karena itu proses pembuatan dilanjutkan lagi pada
Menara Pembutir, dimana bentuk butir-butir tajam itu diubah dengan suatu
tekanan yang tinggi menjadi butir-butir Urea bulat yang berukuran 1 sampai 2
milimeter sehingga mempermudah petani menabur dan menebarkannya pada
sawah-sawah mereka. Pada umumnya, butir-butir Urea itu dibungkus dengan karung
plastik dengan berat 50 Kilogram.
Proses
Kimia Pembuatan Amoniak dan Urea
Pupuk
Urea yang dikenal dengan nama rumus kimianya NH2CONH2
pertama kali dibuat secara sintetis oleh Frederich Wohler tahun 1928 dengan
mereaksikan garam cyanat dengan ammonium hydroxide.
Pupuk
urea yang dibuat PT Pusri merupakan reaksi antara karbon dioksida (CO2)
dan ammonia (NH3).Kedua senyawa ini berasal dari bahan gas bumi, air dan udara.Ketiga
bahan baku tersebut merupakan kekayaan alam yang terdapat di Sumatera Selatan.
Pada proses pembuatan amoniak dengan tekanan rendah dalam
reaktor (±150 atmosfir) yaitu dengan reaksi reforming merubah CO menjadi CO2,
penyerapan CO2 dan metanasi. Reaksi reforming ini dilakukan dalam 2
tingkatan yaitu :
Tingkat
Pertama :
Gas bumi dan uap air direaksikan dengan katalis melalui piap-pipa vertikal dalam dapur reforming pertama dan secara umum reaksi yang terjadi sebagai berikut:
Gas bumi dan uap air direaksikan dengan katalis melalui piap-pipa vertikal dalam dapur reforming pertama dan secara umum reaksi yang terjadi sebagai berikut:
CnH2n
|
+
|
nH2O
|
->
|
NCO
|
+
|
(2n+1)H2
|
-
|
panas
|
|
CH4
|
+
|
H2O
|
->
|
CO
|
+
|
3H2
|
-
|
panas
|
|
Tingkat
Kedua :
Udara dialirkan dan bercampur dengan arus gas dari reformer pertama di dalam reformer kedua, hal ini dimaksudkan untuk menyempurnakan reaksi reforming dan untuk memperoleh campuran gas yang mengandung nitrogen (N)
Udara dialirkan dan bercampur dengan arus gas dari reformer pertama di dalam reformer kedua, hal ini dimaksudkan untuk menyempurnakan reaksi reforming dan untuk memperoleh campuran gas yang mengandung nitrogen (N)
2CH4
|
+
|
3 O2
|
--->
|
12N2
|
|
|
|
|
|
2 CO
|
+
|
4H2O
|
--->
|
12N2
|
|
|
|
|
|
lalu
campuran gas sesudah reforming direaksikan dengan H2O di dalam converter CO
untuk mengubah CO menjadi CO2
CO
|
+
|
H2O
|
--->
|
CO2
|
+
|
H2
|
|
|
|
CO2 yang
terjadi dalam campuran gas diserap dengan K2 CO3
K2CO3
|
+
|
CO2
|
+H2O
|
-->
|
|
KHCO3
|
|
|
|
larutan
KHCO3 dipanaskan guna mendapatkan CO2 sebagai bahan baku
pembuatan urea.
Setelah
CO2 dipisahkan, maka sisa-sisa CO, CO2 dalam campuran gas harus dihilangkan
yaitu dengan cara mengubah zat-zat itu menjadi CH4 kembali
CO
|
+
|
3H2
|
--->
|
CH4
|
+
|
H2O
|
|
|
|
CO2
|
+
|
4H2
|
--->
|
CH4
|
+
|
2H2O
|
|
|
|
Lalu
kita mensitesa nitrogen dengan hidrogen dalam suatu campuran ganda pada tekanan
150 atmosfir dan kemudian dialirkan ke dalam konverter amoniak.
N2
|
+
|
3H2
|
--->
|
2NH3
|
|
|
|
|
|
Setelah
didapatkan CO2 (gas) dan NH3 (cair), kedua senyawa ini
direaksikan dalam reaktor urea dengan tekanan 200-250 atmosfer.
2NH3
|
+
|
CO2---..
|
|
NH2COONH4
|
+
|
Q
|
|
|
|
amoniak
|
|
Karbon dioksida
|
|
ammonium karbamat
|
|
|
|
|
|
NH2COONH4
|
|
----
|
>
|
NH2CONH2
|
+
|
H2O
|
-
|
Q
|
|
Reaksi ini berlangsung tanpa katalisator dalam waktu ±25
menit. Proses selanjutnya adalah memisahkan urea dari produk lain dengan
memanaskan hasil reaksi (urea, biuret, ammonium karbamat, air dan amoniak
kelebihan) dengan penurunan tekanan, dan temperatur 120-165 derajat Celsius,
sehingga ammonium karbamat akan terurai menjadi NH3 dan CO2,
dan kita akan mendapatkan urea berkonsentrasi 70-75%.
Untuk
mendapatkan konsentrasi urea yang lebih tinggi maka dilakukan pemekatan dengan
cara:
- Penguapan
larutan urea di bawah vacuum (ruang hampa udara, tekanan 0,1 atmosfir
mutlak), sehingga larutan menjadi jenuh dan mengkristal.
- Memisahkan
kristal dari cairan induknya dengan centrifuge
- Penyaringan
kristal dengan udara panas
Untuk
mendapatkan urea dalam bentuk butiran kecil, keras, padat maka kristal urea
dipanaskan kembali sampai meleleh dan urea cair lalu disemprotkan melalui
nozzle-nozzle kecil dari bagian atas menara pembutir (prilling tower).
Sementara
tetesan urea yang jatuh melalui nozzle tersebut, dihembuskan udara dingin ke
atas sehingga tetesan urea akan membeku dan menjadi butir urea yang keras dan
padat.
Produksi Urea dan Amoniak dalam ton
PT PUPUK SRIWIDJAJA Unit Usaha (2004 - 2008) |
|||||||
Produk
|
2008
|
2007
|
2006
|
2005
|
2004
|
||
Amoniak
|
1.301.990
|
1.381.150
|
1.349.970
|
1.332.050
|
1.440.150
|
||
Urea
|
1.950.130
|
2.020.760
|
2.051.250
|
2.045.860
|
2.187.550
|
Ikhtisar Produksi Pupuk dan Non Pupuk (Ton)
PT Pusri (Persero) Periode 2004-2008 |
||||||
Produk
|
2008
|
2007
|
2006
|
2005
|
2004
|
|
Pupuk
|
8.598.846
|
7.944.649
|
7.444.927
|
7.656.582
|
7.216.208
|
|
Non
Pupuk
|
||||||
|
Amonia
|
4.169.987
|
4.070.194
|
3.984.246
|
4.012.421
|
4.120.640
|
|
Asam Sulfat
|
567.733
|
492.544
|
517.165
|
492.308
|
519.803
|
|
Asam Phospat
|
190.188
|
194.456
|
186.304
|
204.534
|
198.509
|
|
Cement Retarder
|
480.769
|
404.002
|
441.591
|
441.384
|
361.012
|
|
Aluminium Flouride
|
7.012
|
7.681
|
6.267
|
7.194
|
6.412
|
|
Lain-Lain
|
152.461
|
125.260
|
125.081
|
132.668
|
131.185
|
TOTAL Non Pupuk
|
5.568.150
|
5.294.136
|
5.260.654
|
5.290.509
|
5.337.561
|
Informasi
Produksi
PT Pusri (Persero) 2007-2008 |
|||
Produk
|
Kapasitas
Produksi
|
Aktual
Produksi
|
|
2007
|
2008
|
||
PT Pupuk Sriwidjaja (Unit Usaha)
|
|||
Amoniak
|
1.499.000
|
1.381.150
|
1.301.990
|
Urea
|
2.262.000
|
2.020.760
|
1.950.130
|
PT Petrokimia Gresik
|
|||
Amoniak
|
445.500
|
362.258
|
378.366
|
Urea
|
462.000
|
381.845
|
413.850
|
ZA
|
650.000
|
652.486
|
692.604
|
SP-36 / TSP
|
1.000.000
|
660.653
|
488.847
|
Phonska
|
750.000
|
645.276
|
1.194.983
|
Apabila Anda mempunyai kesulitan dalam pemakaian / penggunaan chemical , atau yang berhubungan dengan chemical,oli industri, jangan sungkan untuk menghubungi, kami akan memberikan solusi Chemical yang tepat kepada Anda,mengenai masalah yang berhubungan dengan chemical.pengurangan biaya yang dijalankan
BalasHapusHarga
Terjangkau
Cost saving
Solusi
Penawaran spesial
Salam,
(Tommy.k)
WA:081310849918
Email: Tommy.transcal@gmail.com
Management
OUR SERVICE
Coagulan
Flokulan
Boiler Chemical Cleaning
Cooling tower Chemical Cleaning
Chiller Chemical Cleaning
AHU, Condensor Chemical Cleaning
Chemical Maintenance
Waste Water Treatment Plant Industrial & Domestic (WTP/WWTP/STP)
Degreaser & Floor Cleaner Plant
Oli industri
Rust remover
Coal & feul oil additive
Cleaning Chemical
Lubricant
Other Chemical
RO Chemical
Hand sanitizer
Evaporator
Oli Grease
Karung
Synthetic PAO.. GENLUBRIC VG 68 C-PAO
Zinc oxide
Thinner
Macam 2 lem