Budaya
dan tradisi, kata yang sering kali kita temui selama ini, baik dala kehidupan
sekolah maupun kehidupan kita di dalam masyarakat. Lalu, apakah kebudayaan dan tradisi itu
sendiri? Sering kali orang memiliki
persepsi atau pandangan bahwa budaya dan tradisi memiliki kesamaan dalam hal
definisinya, padahal sama sekali berbeda.
Oleh karena itu, Andreas Ardhatama dalam sebuah tulisannya yang berjudul
Sejarah Lokal dan Tradisi memberikan penjelasan tentang perbedaan antara budaya
dan tradisi itu sendiri.
Pertama, mari kita bahas mengenai
pengertian budaya itu sendiri. Budaya itu merupakan bentuk jamak dari kata
budi. Budi merupakan sinonim dari akal
budi atau kebudayaan. Kata budi ini
sendiri dianggap sangat filosofis karena telah dijelaskan, diintepretasikan,
dikaji ulang dan membuat perdebatan filosofis diantara filosof-filosof
indonesia. Menurut sejarah yangada pada
manuskrip jawa kuno yaitu serat centhini, budi adalah seorang manusia super
yang memiliki kekuatan setengah dewa dan setengah manusia. Itu tadi sejarah singkat asal kata budaya,
lalu apa arti dari budaya itu sendiri? Budaya
adalah pola kejiwaan yang di dalamnya terkandung dorongan-dorongan hidup yang
dasar, inseting (insting), perasaan, dengan pikiran, kemauan dan fantasi yang
kita namakan budaya. Namun secara
mudahnya, budaya dapat diartikan sebagai hasil cipta rasa dan karya dari
manusia. Selanjutnya, kita bahas
mengenai tradisi. Tradisi menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia berarti adat kebiasaan turun temurun (dari nenek moyang)
yang masih dijalankan dalam masyarakat; penilaian atau anggapan bahwa cara-cara
yang telah ada merupakan yang paling baik dan benar. Sedangkan pengertian tradisi seperti yang
ditulis oleh Muhammad Abed Al Jabiri dalam tulisannya yang berjudul Al
Turats Wal Hadatsah, adalah sesuatu yang hadir dan menyertai kekinian kita
yang berasal dari masa lalu kita atau orang lain baik masa lalu jauh maupun
dekat. Karena definisi tradisi sebagai
"sesuatu yang hadir, dan menyertai kekinian kita" maka mengangkat dan
menyibukkan diri dengan tradisi adalah masalah yang absah dan bisa dibenarkan.
Sebab, ia merupakan bagian esensial dari kebutuhan manusia itu sendiri untuk
mengkaji dirinya dan mengembangkannya. Selain itu, budaya lahir terlebih dahulu
sebelum tradisi itu tercipta, setelah terbentuk budaya, budaya tersebut dianut
oleh sekelompok orang tertentu dan diwariskan ke keturunannya. Budaya yang diwariskan secara turun-temurun
itu tadi akan menjadi sebuah tradisi.
Tradisi juga dapat diartikan dalam budaya secara khusus atau
perlambangan dari budaya itu sendiri, contohnya : budaya lebaran pada saat idul
fitri, lalu pada hari itu terdapat tradisi sungkeman dan silaturahhmi ke sanak
saudara. Jadi, disini tradisi menjadi
identitas dari suatu budaya.
Setelah membaca pemaparan diatas,
kita dapat menyimpulkan bahwa budaya dan tradisi merupakan dua hal yang
berbeda. Baik dari segi pengertian,
proses terbentuknya dan juga sifatnya.
Diharapkan di masa yang akan datang, masyarakat indonesia sudah dapat
membedakan antara tradisi dengan budaya sehingga tidak terjadi kesalahan
persepsi seperti yang sedang terjadi di dalam masyarakat dewasa ini.
Thanks
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusTerima kasih, ini sangat membantu
BalasHapus