Kapitalisme dan Ekologisme
Kapitalisme, secara etimologis berasal dari kata caput, yang artinya
kepala, kehidupan dan kesejahteraan.
Makna modal dalam capital seharusnya diinterpretasikan sebagai titik
kesejahteraan. Dengan makana
kesejahteraan, definisi capital mulai dikem,bangkan dengan arti akumulasi
keuntungan yang diperoleh dalam setiap transaksi ekonomi. Oleh sebab itu, interpretasi awal dari
kapitalisme adalah proses pengusahaan kesejahteraan untuk bisa memenuhi
kebutuhan. Dalam definisi ini,
sebetulnya kapitalisme memiliki definisi yang konstruktif dan manusiawi, yaitu
pasti setiap orang memiliki keinginana untuk memenuhi kebutuhan dasarnya. Masalahnya dalam perkembangan selanjutnya,
terutama dalam era revolusi industri, kapitalisme didefinisikan sebagai paham
yang mau melihat serta memahami proses pengambilan dan pengumpulan modal balik
yang diperoleh dari setiap transaksi komoditas ekonomi. Pada saat itulah kapitalisme tidak hanya
dilihat sebagai ideology teoretistetapi berubah menjadi paham yang mempengaruhi
perilaku ekonomi manusia.
Perkembangan kapitalisme di dunia ini tidak luput
dari nama-nama seperti Adam Smith, David Ricardo, dan Thomas Hobbes. Setelah Eropa memasuki abad modern yang
dimulai dengan era renaissance, muncul berbagai macam pemikiran tentang dunia
ekonomi dan filsafat sosial yang memberi andil pada tumbuh dan berkembangnya
kapitalisme. Thomas Hobbes dengan
pandangan egoisme etisnya, yang pada intinya meletakkan sisi ajaran bahwa
setiap orang secra alamiah pasti akan mencari pemenuhan kebutuhan dirinya. Lalu John Locke dengan liberalisme etis
dimana salah satu intinya yaitu manusia memiliki hak atas kepemilikan. Tokoh lainnya seperti Adam Smith dan David
Ricardo dalam prinsip ekonomi klasik menganjurkan permainan pasar bebas yang
memiliki peraturan sendiri.
Ekologisme, dalam makalah yang menjadi juara di
American’s library assosiation, yaitu makalah yang diterbitkan oleh Georgetown
University Press merupakan suatu ideologi politik baru yang berdasakan pada
kegunaan dunia di sekitar manusia dari pertimbangan moral dan hal ini
seharusnya dapat dilibatkan dalam kehidupan sosial, ekonomi dan sistem politik.
Sedangkan menurut buku ajar 1 logika, filsafat
ilmu dan pancasila, ekologisme merupakan suatu ideologi lingkungan(atau ekologi
polotik) dan enivironmentalisme.
Keduanya peuli pada lingkungan hidup tetapi memiliki cara pandang yang
berbeda. Kaum ekolog lebih menekankan
keterkatan faktor-faktor ekonomi dan politik dengan degradasi lingkungan
sehingga timbul keyakinan bahwa kerusakan alam bisa diperbaiki dengan kerjasama
dengan para industrialis. Sebaliknya,
kellompok environmentalis berpandangan untuk membongkar jalinan ekonomi polotik
tersebut, bertindak berdasarkan gejala kerusakan lingkungan.
Sebagai ideologi politik kontemporer, ekologisme
merupakan hasil reaksi terhadap proses industrialisasi yang cenderung
memperluas produksi dan konsumsi tanpa mempedulikan kemampuan bumi.
Ekologisme sendiri pada dasrnya bertujuan untuk
membangn kepedulian terhadap hubungan antara manusia dengan limgkungan serta
manusa dengan dirinya sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar